Jumat, 15 Agustus 2008

Tulisan Jadul.....jaman doeloe....

tulisan jadoel amat....tahun 1998..... ;) 

Date: Wed, 22 Apr 1998 14:51:04 +0700
From: Adhytia Wisnu Sasmita <smile_art@yahoo.com>
To: apakabar@clark.net
Subject: BBM Naik

Oleh : Adhytia Wisnu Sasmita
Kompleks ITS blok G no. 6 Sukolilo Surabaya
KOMENTAR
Penghapusan Subsidi BBM oleh Pemerintah
Mencermati rencana Pemerintah untuk menghapuskan subsidi bahan bakar
minyak, sekiranya kita dapat menarik suatu gambaran terhadap keadaan
ini. Pada dasarnya, subsidi dilakukan apabila nilai ekspor minyak
mentah melebihi nilai konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar minyak.
Akan tetapi kondisi saat ini, nilai perbandingan tersebut mulai menyamai
bahkan nilai konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar minyak cenderung
untuk meningkat, melebihi dari nilai ekspor minyak mentah.
Agaknya kita perlu memahami keprihatinan Pemerintah terhadap fenomena
tersebut. Rencana penghapusan subsidi BBM sepertinya merupakan keputusan
yang harus diambil. Merupakan keputusan sulit terbaik dari yang
terburuk. Sebab apabila kita mencermati fakta yang ada dalam masyarakat,
subsidi BBM tersebut khususnya solar, hanya dinikmati golongan pengusaha
atau sekelompok orang yang memiliki modal besar. Mesin diesel yang
berbahan bakar solar merupakan jantung dari berjalannya pabrik-pabrik
besar, dan para pengusahanya belum tentu memikirkan bagaimana
meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengusaha transportasi angkutan
umum antar kota yang menggunakan kendaraan besar bermesin diesel
misalnya, telah 2 kali menikmati kenaikan tarif angkutan, tetapi mereka
tetap pula menikmati subsidi Pemerintah terhadap BBM solar.
Juga contoh sederhana dari penjualan otomotif, khususnya mobil
pribadi, yang bermesin diesel harga jualnya cukup tinggi yang tidak
terjangkau khususnya oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Kemajuan
teknologi telah meng-eliminasi kelemahan-kelemahan mesin diesel yang
digunakan dalam industri otomotif, sehingga menghasilkan mobil dengan
performa tinggi, yang berharga jual tinggi pula dan hanya dapat
dinikmati segolongan tertentu dalam masyarakat. Jika kita lakukan survey
tentang harga mobil yang terjangkau oleh masyarakat, tidak satu pun yang
menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar solar.
Akan tetapi rencana Pemerintah untuk menghapuskan subsidi BBM
tersebut, harus diikuti dengan langkah-langkah dibuatnya
peraturan-peraturan baru, mendukung tata aturan perniagaan yang
melindungi kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah pada umumnya.
Pemerintah sebagai pihak otoritas harus melahirkan suatu peraturan yang
mengontrol tarif angkutan antar kota , baik orang maupun barang. Berlaku
baik untuk transportasi darat maupun transportasi laut. Demikian pula
untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan atau buruh perusahaan, perlu
digalakkan gerakan pelaksanaan upah minimum yang makin ditingkatkan
nilainya. Sehingga biaya yang meningkat akibat penghapusan subsidi BBM,
tidak dibebankan oleh pengusaha kepada pekerjanya ataupun kepada
masyarakat.

Kesadaran Dari Berbagai Pihak
Dalam ilmu sosial dikenal dengan adanya teori piramid. Yaitu jumlah
komposisi penduduk berdasarkan kelas kekuasaan. Kaum elit politik
menempati posisi puncak dalam piramida tersebut, yang jumlahnya hanya
sedikit. Tetapi mereka memegang keputusan penting dalam menjalankan roda
pemerintahan. Kemudian kaum pengusaha dan birokrat yang menempati posisi
tengah dalam piramida. Mereka secara total hanya berjumlah sebagian dari
keseluruhan komposisi penduduk. Sebagai pelaku ekonomi kuat sedikit
banyak menentukan tingkat kesejahteraan ekonomi sosial dari masyarakat.
Menempati posisi bawah dalam bagan Piramida tersebut adalah golongan
masyarakat kelas menengah ke bawah, yang merupakan komposisi terbesar
dari jumlah penduduk.
Jika suatu negara menginginkan adanya stabilitas yang mantap dengan
tidak berdasarkan paksaan atau sistem anarkhi, maka seyogyanya
Pemerintah sebagai pemegang otoritas, melaksanakan kebijakkan-kebijakkan
yang memperhatikan kepentingan golongan masyarakat terbanyak, golongan
masyarakat menengah ke bawah, yaitu bagian dari Piramida yang terbawah.
Diperlukan kesadaran dari berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat
untuk mencapai tujuan mulia tersebut. Khususnya kerelaan untuk memahami
itikad baik Pemerintah dalam rencana penghapusan subsidi BBM

Tidak ada komentar: